• - 'naEnda' Ray Bradbury -

    Survei: Dari 22 Negara Arab, Mesir Paling `Bahaya` bagi Perempuan


    Survei: Dari 22 Negara Arab, Mesir Paling `Bahaya` bagi Perempuan

    Mesir menjadi negara terburuk soal hak-hak perempuan di Dunia Arab. Demikian menurut jejak pendapat dari para ahli gender.

    Survei melibatkan 330 ahli gender di 21 negara anggota Liga Arab, termasuk Suriah, sebagai responden. Ini adalah jajak pendapat ketiga yang fokus pada isu hak-hak perempuan sejak gejolak di Arab pada 2011.

    Sementara, setelah Mesir, ranking 2 terburuk ditempati Irak, lalu Arab Saudi, Suriah, dan Yaman.

    Sebaliknya, Kepulauan Komoro menempati peringkat tertinggi dalam survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation.

    Komoro, di mana 20 persen posisi menteri diduduki perempuan, diikuti Oman, Kuwai, Yordania, dan Qatar.

    Pelecehan Faktor Utama

    Survei meminta para ahli menilai faktor-faktor seperti kekerasan terhadap perempuan, hak reproduksi, perlakuan terhadap kaum hawa dalam keluarga, dan peran wanita dalam politik dan ekonomi.

    Diskriminasi hukum dan lonjakan perdagangan manusia menjadikan Mesir ada di posisi terbawah dari 22 negara Arab.

    "Ada desa-desa di pinggiran Kairo dan wilayah lain, di mana aktivitas ekonomi didasarkan pada perdagangan perempuan dan nikah paksa," kata Zahra Radwan dari organisasi Global Fund for Women yang berbasis di AS, seperti dimuat BBC, Selasa (12/11/2013).

    Namun, pelecehan seksual tetap jadi faktor utama. Laporan PBB April lalu menyebut 99,3 persen perempuan dan gadis di Mesir menjadi korban pelecehan seksual.

    "Pelecehan seksual terjadi setiap hari yang berdampak pada setiap perempuan di Mesir, tak pandang bulu usia, profesi, latar belakang ekonomi dan sosial, status perkawinan, pakaian, juga perilaku mereka," kata Noora Flinkman, aktivis organisasi Mesir, HarassMap.

    Sementara, survei menunjukkan, Irak saat ini lebih berbahaya bagi perempuan ketimbang saat dipimpin diktator Saddam Hussein. Perempuan menjadi korban kekerasan dalam satu dekade terakhir.

    Untuk Arab Saudi, faktor keterlibatan perempuan dalam politik, adanya diskriminasi di tempat kerja, kebebasan bergerak dan isu hak milik, membuat negara kaya minyak itu bukan surga bagi kaum hawa.

    Namun, Arab lebih baik daripada negara lain soal akses pendidikan dan layanan kesehatan. Juga soal hak-hak reproduksi dan kekerasan berdasarkan gender. (Ein/Sss)



    0 komentar:

    Post a Comment